Methods of Measurements and Counts


by Seishi Kimura, Keiichi Matsuura, Sasanti R.Suharti, and Teguh Peristiwady


Metoda Pengukuran dan Penghitungan


  Metoda pengukuran dan penghitungan biasanya mengikuti Nakabo (2000). Untuk formulasi sirip, jumlah jari-jari keras dan jari-jari lunak diterangkan berturut-turut dengan angka-angka Romawi (I, II, III, .......) dan angka-angka Arab (1, 2, 3, ......). Jari-jari lunak yang tidak bercabang seringkali digambarkan dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii, ......). Jari-jari keras dari sirip umumnya disebut duri. Dalam hal sirip punggung dan sirip dubur (seringkali sirip dada dan sirip perut) sirip mengandung jari-jari keras dan jari-jari lunak, jumlah jari-jari keras dan jari-jari lunak dipisahkan dengan koma. Jika sirip punggung terdiri dari dua atau lebih sirip (contohnya sirip punggung pertama, sirip punggung kedua, ......), masing-masing sirip dipisahkan oleh tanda penghubung. Sisir saring insang (gill rakers) pada lengkung insang pertama pada sisi kanan badan digunakan untuk menghitung. Jumlah 'gill rakers' pada sisi sebelah atas dan bawah dipisahkan oleh tanda a"+". Jika ada, satu atau lebih sisir saring insang antara bagian atas dan bawah dimasukkan ke bawah dalam penghitungannya. Pengaturan ikan-ikan di dal;am buku ini mengikuti sistem urutan dari Nelson (1994), dengan sedikit modifikasi.



A (jumlah jari-jari lunak sirip dubur)

D (jumlah jari-jari lunak sirip punggung)

GR (jumlah sisir saring insang)

LGR (jumlah sisir saring insang pada anggota badan bawah)

LL (jumlah sisik gurat sisi): jumlah sisik pada gurat sisi dari sisik dibelakang 'posttemporal' sampai ke dasar sirip ekor.

LLp (jumlah sisik berpori pada gurat sisi): hanya jumlah sisik berpori pada gurat sisi yang dihitung.

LR (jumlah sisik pada urutan longitudinal): jumlah sisik pada urutan longitudinal dari akhir selaput operkulum sampai ke dasar sirip ekor.

P1 (jumlah jari-jari lunak sirip dada).

P2 (jumlah jari-jari lunak sirip perut).

PDS (jumlah sisik 'predorsal'): jumlah sisik pada pertengahan punggung dari permulaan (awal) sirip punggung ke depan sampai ke daerah mata.

SL (panjang baku): jarak lurus dari paling depan ujung bibir atas (atau moncong) dengan mulut tertutup sampai ke dasar sirip ekor (akhir dari'hypural', kira-kira terletak pada terjadinya lekukan saat sirip ekor dibengkokkan)

TL (panjang total): jarak lurus terpanjang antara paling depan bagian kepala yang menonjol dengan mulut tertutup dan ujung terjauh dari sirip ekor ketika jari-jari lunak sirip ekor dikatupkan.

VN (jumlah tulang belakang): menghitung tulang belakang dari belakang tempurung kepala sampai ke 'urostyle'.



Literature Cited

Kuiter, R. H. 2000. Seahorses, pipefishes and theri relatives. A comprehensive guide to Syngnathiformes. TMC Publishing, Herts, 240.

Nakabo, T. 2002. Introduction to ichthyology. Pages xxi-xlii in T. Nakabo, ed. Fishes of Japan with pictorial keys to the species, English edition. Tokai University Press, Tokyo.

Nelson, J. S. 1994. Fishes of the world. Third edition. John Wiley & Sons, New York, xii+600.